Ilmu sosial dasar
KOMUNITAS PENGGUNA
LINUX INDONESIA -Tegal (KPLI)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akhir2 ini komunitas sedang
boming terlebih dikalangan anak muda. Komunitas yang dalam artian adalah sebuah
kelompok sosial dari beberapa organisme yang saling berbagi lingkungan ,
umumnya memiliki keterkaitan dan
habitat, serta kegemaran atau kesukaan yang sama, yang dari kesamaan itulah
yang membuat seseorang atau sekelompok orang tergugah ingin bergabung dan
membentuk kelompok yang lebih dikenal sebagai komunitas.
sekarang-sekarang ini sudah bermunculan berbagai nama/jenis
komunitas : ada komunitas pecinta alat musik tertentu,ada komunitas yang sama2 penyuka buku, ada komunitas yg
tergabung karna hobi menggambar atau melukis,ada komunitas penyuka sgala yang
berbau KOREA, ada yang suka sepeda dan
mampu beratraksi macam gaya dengan sepedanya , ada juga yang mempunyai motor -motor
unik dari yang berukuran besar hingga yang berbagai bentuk dan model yang
menjadikan mereka-mereka ingin terkumpul dengan orang -oarang yang sedunia
dengan mereka, dan masih banyak lagi komunitas-komunitas lainya, seperti
perkumpulan perempuan2 berhijab, dan lain sebagainya
Disini saya memilih untuk
membahas tetang KPLI - tegal, kemunculan
Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Tegal, atas inisiatif rekan-rekan warnet linux yang
pada waktu itu telah mulai bermunculan di Tegal dan sekitarnya. Perlunya wadah
yang bisa merangkul semua kalangan masyarakat secara luas untuk bisa belajar
Linux dan Open Source menjadi salah satu dasar dibentuknya KPLI – Tegal.
Salah satu tugas KPLI/KSL adalah
memperkenalkan sistem operasi legal pada masyarakat. Bila sudah kenal, maka
diharapkan bisa langsung bersama-sama melakukan migrasi dari sistem operasi
ilegal ke legal. KPLI mempunya prinsip Sebenarnya banyak sekali prinsip-prinsip
yang bisa kita gunakan, tetapi terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku
umum yang dapat kita pakai. Prinsip-prinsip itu diantaranya adalah perhatian
& motivasi, keaktifan, bepengalaman, pengulangan, tantangan, serta
perbedaan individual.
B. Rumusan masalah
1. Apa prinsip KPLI?
2. Tujuan dibentuknya KPLI?
3. Apa yang di maksud komunitas
secara luas?
C. Tujuan
1. Menjelaskan prinsip KPLI.
2. Menjelaskan tujuan dibentuknya
KPLI.
3. Menjelaskan arti komunitas
secara luas.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan pustaka
Komunitas berasal dari bahasa latin
communis yang berasal dari kata dasar communis, artinya adalah masyarakat atau
public atau orang banyak. Dalam ilmu sosial, komunitas adalah kelompok orang
yang saling berinteraksi dalam tempat tertentu. Komunitas adalah suatu perkumpulan
orang yang terdiri dari beberapa manusia, yang dibuat oleh manusia dan memiliki
nilai atau aturan yang akan kembali kepada anggota angoota komunitas tersebut.
Para komunity biasanya erat dengan kekerabatan, persaudaraan, brotherhood
(solidarisme) seperti halnya pada KPLI.
Komunitas merupakan sosial
terdiri atas beberapa orang yang menyatukan dari karena mempunyai kesamaan
dalam banyak hal. Misalnya, kebutuhan, kepercayaan, maksud, minat, bakat, hobi,
dan kesamaan lain, sehingga mereka merasa nyaman ketika menyatukan diri karena
merasa ada teman dalam hal yang sama. Sekalipun hal itu dianggap unik bahkan,
ganjil oelh orang lain.
Komunitas dibentuk bukan tanpa
tujuan .Bisa tujuan jangka pendek, menegah, dan jangka panjang. Beerapa tujuan
dibentuknya komunitas yang layak diketahui yaitu sebagai berikut
1. Menetapkan tujuan
Komunitas muncul ketika manusia
membutuhkan kehidupan yang layak, untuk menciptakan suatu omuniysa yang baik,
mereka harus menetahui untuk apa komunitas tersebut didirikan, dan untuk iapa
komunitas itu didirikan.
2. Menciptakan tempat berkumpul
yang nyaman
Dimana setiap individu saling
bertemu, bertukar pendapat, saling bercerita tentang masalah masalah yang
mereka alami, dengan adanya saling rasa kepercayaan tersebut akan menimbulkan
suatu rasa keekluargaan yang hinggap di setiap individu.
3. Menciptakan keluarga yang baru
Manusia tidak dapat berdiri
sendiri, alam artian manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, manusia
membutuhkan orang lain dalam pengaplikasiannya terhadap kehidupan. Dalam hal
ini, komunitas bertujuan agar setiap individu memiliki rasa kepemilikan bersama
dengan cara kekeluargaan.
Sejarah KPLI
Komunitas Pengguna Linux Indonesia
(KPLI) Tegal, lahir atas inisiatif rekan-rekan warnet linux yang pada waktu itu
telah mulai bermunculan di Tegal dan sekitarnya. Perlunya wadah yang bisa
merangkul semua kalangan masyarakat secara luas untuk bisa belajar Linux dan
Open Source menjadi salah satu dasar dibentuknya KPLI – Tegal. Rabu, 28
November 2007 adalah hari bersejarah bagi kami, karena pada waktu itu para
inisiator dari warnet linux mengundang beberapa orang yang telah menggunakan
dan mempunyai perhatian lebih kepada Linux untuk berkumpul duduk bersama yang kemudian
lahirlah KPLI – Tegal.
Sebagaimana KPLI di daerah lain di
seluruh pelosok Nusantara, komunitas ini merupakan “kawah candradimuka” bagi
masyarakat untuk belajar bersama tentang Linux dan Open Source. Kegiatan
pertemuan dan oprek bersama dilakukan rutin sebulan sekali dengan mengambil
tempat di rumah atau warnet linux para anggota KPLI. Workshop serta Seminar
juga diadakan secara berkala atau pada moment tertentu sebagai sarana lebih
mensosialisasikan Linux. Selain itu KPLI – Tegal sering secara aktif membantu
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Linux dan Open Source yang diadakan
oleh berbagai instansi baik dari Pemerintah maupun Swasta.
KPLI juga punya logo, itu berati KPLI bukan komunitas abal - abalan, tapi komunitas yang memang sudah dikenal oleh orang banyak khususnya orang tegal. Logo KPLI – Tegal terdiri dari gambar POCI dan Pinguin. Poci merupakan simbol atau lambang kebanggaan warga Tegal yang memang terkenal dengan “moci” atau minum teh. Sedangkan Pinguin adalah representasi dari Linux itu sendiri. KPLI – Tegal sendiri telah mengalami beberapa kali pergantian pengurus. Yun Setiawan adalah Ketua KPLI – Tegal yang Pertama, selanjutnya Y. Agung I dilanjutkan oleh Romi Muharyono dan sekarang kembali diamanahkan kepada Y. Agung I.
B. Landasan teori
Definisi Komunitas menurut para
ahli diantaranya:
1. Kertajaya Hermawan
Komunitas adalah sekelompok orang
yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam
sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas
tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.
2. Soenarno
Komunitas adalah sebuah
identifikasi dan interaksi social yang dihapus dengan berbagai dimensi
kebutuhan fungsional. Dalam komunitas manusia individu individu di dalamnya
dapat memiliki maksud, kepercayaan,sumber daya, preferensi, kebuuhan, resiko
dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
3. Prof.Dr.Soerjono soekanto.
Komunitas yaiu menunjukan pad
bagian masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah (geografis) dengan
batasan-batasan tertentu dan factor utama yang menjadi dasar adalah interaksi
yang lebih besar diantara anggotanya, dibandingkan dengan prnduduk diluar batas
wilayahnya.
Ada demikian banyak definisi komunitas
ditemukan dalam literature George Hillery Jr (dikutip oleh Fredian Tomny,
200:23) pernah mengidentifikasikan sejumlah besar definifi, kemudian menemukan
bahwa kebanyakan definisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai :
1. The common elements of area
2. Common ties
3. Social interaction
Kemudian George merumuskan pengertian
komunitas sebagai “people living whitin a specific area, sharing common ties
and interacting with one another” (orang orang yang hidup disuatu wilayah
tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan yang lain saling berinteraksi)
BAB
III
PEMBAHASAN
1. Komunitas
Dalam sosiologi kita mengenal adanya
masyarakat (sering disebut patembayan/Gesssellchaft) dan komunitas
(paguyuban/gemeschft). Patembayan adalah sekumpulan orang dalam wilayah
tertentu yang hidup berkelompok secara langsung maupun tidak amgsung dengan
ciri bahwa tingkat keakraban merekamasih kurang. Terdapat pula ruang kosong
antar individu maupun antar kelompok yang disebut dengan ruang publik.
Sementara itu Paguyuban adalah masyarakat salam skala kecil sehigga antar
indiidu memiliki hubungan keakraban satu dengan yang lainnya. Komunitas
merupakan istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari pada
berbagai kalangan. Seperti halnya kebanyakan istilah yang popular, maka
maknanya pun bisa beragam tergantung pada konteks kalimatnya. Kita biasa
mendengar ada orang yang mengatakan "Komunitas ilmuan yang mendukung teori
evolusi"
2. Sejarah KPLI-Tegal
Disini saya akan membahas tenntang
Komunitas Pengguna Linux Indonesia - Tegal. sebenarnya saya juga belum tau
persis, belum lihat langsung secara kasat mata apa sih KPLI di tegal itu, Apa
aja sih kegiatannya, dan lain- lain. Saya hanya tahu dari blog KPLI - Tegal itu
sendiri.
KPLI mempunya prinsip Sebenarnya
banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan, tetapi terdapat beberapa
prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai. Prinsip-prinsip itu
diantaranya adalah perhatian & motivasi, keaktifan, bepengalaman,
pengulangan, tantangan, serta perbedaan individual
a. Perhatian & motivasi
Perhatian terhadap proses migrasi
akan timbul pada pengguna baru apabila materi yang kita sajikan sesuai dengan
kebutuhannya. Motivasi mempunyai kaitan erat dengan minat. Pengguna baru yang
memiliki minat terhadap sesuatu aplikasi tertentu cenderung tertarik
perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari aplikasi
tersebut.
b. Keaktifan
Dalam setiap proses workshop,
pengguna baru selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu ada karena rasa ingin
tahu terhadap ilmu baru. Kita harus bisa memanfaatkan itu, jangan sampai
keaktifan itu hanya sebatas lingkup workshop, setelah itu hilang begitu saja.
c. Berpengalaman
Dalam proses migrasi melalui
pengalaman langsung pengguna baru tidak sekedar mengamati secara langsung
tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung
jawab terhadap hasilnya.
d. Pengulangan
Dengan pengulangan, maka daya
mengamat, menanggap, mengingat, merasakan dan sebagainya akan berkembang.
e. Tantangan
Penguatan dampak positif dan
negatif juga akan menantang pengguna baru dan menimbulkan motif untuk
memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukum yang tidak menyenangkan.
Pengguna merupakan individual yang unik,
artinya tidak ada dua orang pengguna yang sama persis. Sehingga kita tidak bisa
hanya menggunakan satu metode saja. Sebagaimana KPLI di daerah lain di seluruh
pelosok Nusantara, komunitas ini merupakan “kawah candradimuka” bagi masyarakat
untuk belajar bersama tentang Linux dan Open Source. Kegiatan pertemuan dan
oprek bersama dilakukan rutin sebulan sekali dengan mengambil tempat di rumah
atau warnet linux para anggota KPLI. Workshop serta Seminar juga diadakan
secara berkala atau pada moment tertentu sebagai sarana lebih mensosialisasikan
Linux. Selain itu KPLI – Tegal sering secara aktif membantu berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan Linux dan Open Source yang diadakan oleh berbagai
instansi baik dari Pemerintah maupun Swasta.
3. Kegiatan - kegiatan
KPLI – Tegal
* Indonesia
Linux conference 2015
Indonesia
Linux Conference adalah kegiatan berskala nasional yang diadakan guna
menfasilitasi kebutuhan pengembang, pengguna, pengusaha, pemerintah, pemerhati
Linux dan dan masyarakat pada umumnya.. Indonesia Linux Conference bertujuan
untuk mendorong pemanfaatan sistem operasi Linux baik personal, pendidikan,
pemerintahan ataupun dunia bisnis. Tidak hanya Linux, Indonesia Linux
Conference juga menfasilitasi kebutuhan akan aplikasi yang berjalan diatasnya
seperti Java, Blender, Gimp dan masih banyak lagi.
Di
tahun 2015 ini, Indonesia Linux Conference menghadirkan konferensi, seminar,
workshop, training, lomba dan pameran baik dari tingkat basic sampai tingkat
advance. Baik itu sistem operasi maupun aplikasi yang berjalan diatasnya.
* Pelatihan Komputer dan Internet
Badko TPQ di BLC
Diselenggaakan pada Jumat, 3 Juli
2015, Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Tegal menyelenggarakan
Pelatihan Komputer dan Internet yang bertempat di Broadband Learning Center
(BLC) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tegal.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut event besar Indonesia Linux
Conference (ILC) 2015 Oktober mendatang. Peserta pelatihan kali ini datang dari
Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Quran (Badko TPQ) Kota Tegal.
Pelatihan dibuka dengan
pengenalan Komunitas dan aktifitas KPLI Tegal sejak berdiri tahun 2007 hingga
sekarang dan dilanjutkan dengan pengenalan Operating System (OS) Linux sebagai
salah satu sistem opearsi komputer dari sekian banyak OS yang beredar di
masyarakat pengguna komputer. Para peserta yang terdiri dari pengurus, ustadz
dan ustadzah Badko TPQ ini secara antusias mendengarkan pengenalan Linux
sebagai sistem operasi karena sebagian besar dari mereka baru pertama kali
mendengar Linux. Antusiasme peserta ditunjukan dengan mencoba berbagai aplikasi
yang tersedia di Linux dan sering mereka gunakan dalam pekerjaan setiap
harinya.
Pada bagian kedua pelatihan,
pengenalan dan pendalaman tentang fungsi dan kegunaan internet. Kembali para
ustadz dan ustadzah didampingi para instruktur dari KPLI Tegal antusias, dari
mulai pembuatan email, akun sosial media, pengenalan website, mesin pencari
Google, dan lain sebagainya.
Acara pelatihan yang
diselenggarakan pada bulan Ramadhan ini dilanjutkan dengan buka bersama. Pada
akhir acara H. Suratno, BA selaku pembina Badko TPQ Kota Tegal mengucapkan
terima kasih dan senang atas terselenggaranya pelatihan ini sekaligus berharap
adanya kesinambungan dengan harapan pengetahuan tentang komputer dan internet
para ustadz dan ustadzah TPQ di lingkungan Kota Tegal akan bertambah dan
meningkatkan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
komunitas adalah sekumpulan
orang-orang yang punya tujuan sama dan ingin berbagi satu sama lain. Seperti
yang kita ketahui, di Indonesia terdapat berbagai macam komunitas, misalnya:
komunitas para pecinta alam, komunitas guru sekolah, komunitas pecinta sepeda,
komunitas penikmat kuliner dan lain-lain. Komunitas dapat dibentuk begitu saja
dengan mengumpulkan lebih dari dua orang didalamnya dan aktif menjalakan
kegiatan yang dicanangkan sebagai visi terbentuknya komunitas tersebut.
KPLI –Tegal bertugas memperkenalkan
sistem operasi legal pada masyarakat. Bila sudah kenal, maka diharapkan bisa
langsung bersama-sama melakukan migrasi dari sistem operasi ilegal ke legal.
KPLI juga mempunyai prinsip - prinsip itu diantaranya adalah perhatian &
motivasi, keaktifan, bepengalaman, pengulangan, tantangan, serta perbedaan
individual. KPLI – Tegal juga banyak mengadakan kegiatan- kegiatan salah
satunya yang baru di adakan yaitu Indonesia Linux Conference.
B. Saran
Sebagai makhluk social banyak –
banyaklah mencari kawan, misalnya ikut komunitas, karena semakin banyak kawan,
semakin besar pula peluang kita untuk melakukan sesuatu. Didalam komunitas
pastinya banyak kegiatan –kegiatan yang menarik, kegiatan yang tidak bisa kita
lakukan sendiri. Apa lagi jika kegiatan tersebut diadakan di outdoor, kita bisa
lebih mengenal dunia luar lebih sering lagi.
Contohmya disini bergabung dengan
KPLI – Tegal, namanya saja Komunitas Penggguna Linux Indonesia, dengan ikut
KPLI kita bisa tau secara mendalam tentang Sistem operasi Linux, kebanyakan
masyarakat menggunakan linux hanya untuk media belajar, dan kebanyakan yang gunakan cuma Debian sama Ubuntu, padahal
macam – macam system operasi linux itu ada banyak, bukan hanya Debian dan Ubuntu
saja. Nah dengan bergabung dengan KPLI kita tidak hanya mengetahui secara teori
saja, kita juga bisa mempraktikan sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.duniapelajar.com/2014/07/30/pengertian-komunitas-menurut-para-ahli/
http://tegal.linux.or.id/
http://www.linuxconf.web.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas
Komentar
Posting Komentar